UMCPRESS.ID - Program Magang Berkualitas dan Studi Independen (MBSI) diluncurkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Ini jadi satu dari delapan program yang disiapkan Ditjen Dikti.
Program MBSI ini dilatarbelakangi fenomena paradoksal yang kerap dihadapi, yakni begitu banyak jumlah para pencari kerja di Indonesia. Namun, di sisi lain ada banyak lowongan kerja yang perlu diisi sumber daya manusia (SDMI).
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Agustus 2020 menunjukkan adanya 9,77 juta pengangguran terbuka (semua lulusan) dan masih banyak peluang kerja yang dibuka di berbagai kanal sampai 2021. Di samping itu, perusahaan juga kerap mengalami kekecewaan karena mendapati tingkat kehadiran yang rendah pada tahap seleksi dan tidak bisa mendapatkan SDM yang sesuai dengan keinginan.
Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, Prof Nizam berpendapat para pencari kerja tanpa lelah melamar lowongan dan mengikuti acara-acara pengembangan diri agar menaikkan daya saing dan daya jual di mata employer. Para recruiter juga tanpa lelah berkeliling Indonesia, menggunakan berbagai platform, untuk dapat mengakuisisi talenta-talenta terbaik bangsa ini.
"Namun, seringkali keduanya tidak bertemu di ujung jalan. Melalui program Magang dan Studi Independen ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi kedua pihak agar dapat saling mencapai tujuan yang diinginkan," kata Nizam melalui keterangannya, Senin (29/3/2021).
Ketua Subpokja MBSI Nurhadi menjelaskan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka ini adalah sebuah upaya pemerintah menjembatani dan mengamankan ketersediaan talenta berkualitas bagi industri nasional. Khususnya, yang membutuhkan solusi alternatif untuk mendapatkan talenta yang sesuai dengan kualifikasi dan cocok dengan budaya organisasi.
"Sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam jangka waktu yang lama," kata Nurhadi.
Bagi mahasiswa, kata dia, program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus. Program ini juga merupakan program kolaboratif antara para mitra dari perusahaan, organisasi, institusi pemerintahan, atau startup dan Kemendikbud.
"Yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkat akhir atau mulai semester 5 untuk dapat menyelami, merasakan dunia kerja yang sesungguhnya sambil berkontribusi nyata menerapkan ilmu yang masih segar melalui proyek, tim, pendamping, dan proses yang berkualitas," terang Nurhadi.
Secara umum, tujuan pelaksanaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat yakni memberikan alternatif solusi rekrutmen yang ideal, sehingga organisasi mitra bisa meninggalkan pola rekrutmen dan seleksi tradisional yang tidak efisien.
Kemudian, meningkatkan employer branding di mata talenta muda di Indonesia. Dengan begitu, memudahkan organisasi mitra dalam proses rekrutmen dan seleksi di masa mendatang.
Berikutnya, kesempatan mendapatkan hasil inovasi talenta terbaik bangsa yang bisa dijadikan sebagai solusi efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada. Lalu, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Terakhir, meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.
Sementara itu, untuk mahasiswa, program ini memberi kepastian atas hak mereka untuk dapat belajar di luar kampus yang dapat sesuai dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan mendapatkan pengalaman kerja di berbagai sektor industri yang sedang berkembang.
sumber: medcom.id